Story Word

Ditipu (Edition 1)


Salma diajak temannya, Reva untuk mengelilingi bumi. Salma tentu saja senang. Salma membayangkan jika dirinya berpose di depan Patung Liberty. Lalu Salma mengabadikan fotonya yang berada di Taj Mahal. Lalu Salma berada di Belanda bersama kincir anginnya yang indah. Lalu Salma ke Singapore untuk naik monorail hingga berkali-kali. Semua itu sudah terbayang oleh Salma.Hari yang ditunggu tiba, hari Selasa. Salma menjemput Reva dengan dua koper dan satu tas gendong. Salma memakai sepatu petualangnya yang baru dibeli di Elegant Store, Makassar. Salma juga memakai topi petualangnya yang dibeli di tempat yang sama. Sampai di rumah Reva, Salma mengetuk pintu.                                                                                                                           
TOK, TOK, TOK! Pintu dibuka oleh Reva yang penampilannya masih acak-acakan. Reva bingung saat melihat Salma berpakaian aneh. Lalu Reva bertanya, “Sal, yakin kamu pakai baju seperti ini? Lalu bawa koper hingga dua dan memakai sepatu petualang. Aku heran sama kamu.” Salma bingung. Mengapa Reva mengatakan hal seperti itu? Padahal Reva sendiri yang berkata ingin mengajaknya keliling bumi. Reva mengajak Salma ke ruang tamu.                                         
“Kamu pilih yang mana, Sal? Aku pilih yang pakai baju kuning ya?” ucap Reva sambil menunjukkan lima buah boneka kertas. “Katanya mau mengajakku keliling bumi, kok kita main boneka?” tanya Salma. Reva terkikik. Reva lalu menjelaskan, “Sal, kita mau mengelilingi bumi dengan boneka. Bukan berkeliling dengan kendaraan!” Salma terdiam. Aduh, aku ditipu! seru Salma dalam hati. Uh, lain kali aku harus berhati-hati! Jangan sampai ditipu Reva!


Lomba 17 Agustus

Setiap tanggal 17 Agustus, di Indonesia merayakan hari kemerdekaan negara mereka. Sama seperti yang dilakukan Hanna dan keluarga. Ayah Hanna memasang bendera merah putih di depan pagar. Ibu dan Hanna menghias rumah dengan plastik merah-putih. Tante Ellie, yang baru datang, mempersiapkan baju untuk tanggal 17 Agustus. Mereka rela menghabiskan waktu demi hari kemerdekaan.
Tanggal 16 Agustus. Hanna di ajak Shinta, teman Hanna, untuk ke lapangan bola. Di sana, sedang di bacakan lomba lomba yang diadakan. Seperti lomba memakan kerupuk, panjat pinang, balap karung dan yang lain. Hanna tertarik untuk mengikuti lomba balap karung. Shinta hanya ikut ikutan Hanna. Mereka berdua mendaftar untuk mengikuti lomba balap karung. Tapi Hanna berpikir kembali. Jika melakukan satu lomba tidak cukup, maka Hanna juga mendaftarkan diri untuk ikut lomba memasak. Untuk lomba memasak, diperlukan lima kelompok yang berisi lima anggota. Hanna satu kelompok dengan Shinta, Ani, Desi dan Titani. Di tanggal tersebut mereka membicarakan apa yang harus dibawa.
Tanggal 17 Agustus. Hanna upacara bendera di sekolah terlebih dahulu. Setelah itu Hanna pulang ke rumah. Hanna memakai baju merah dan rok putih. Hanna memakai dasi pramuka yang berwarna merah-putih di kepala. Lalu Hanna pergi ke lapangan bersama Sinta.
Perlombaan pertama adalah balap karung. Dengan cepat Hanna memakai karung dan melompat jauh di depan. Lalu Hanna kembali ke tempat pertama. Hanna pertama sampai. Lalu lomba memasak. Kali ini bertema nasi goreng. Hanna dan teman teman membuat nasi goreng mentega. Diakhir pertunjukkan, kelompok Hanna menang. Tidak sia sia mereka ikut lomba masak. Mereka mendapatkan masing masing satu jaket merah-putih yang bertuliskan INDONESIA. Senang dan bangga. Lomba kali ini sangat berkesan.